Profil Desa Banjarturi

Ketahui informasi secara rinci Desa Banjarturi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Banjarturi

Tentang Kami

Profil Desa Banjarturi, Kecamatan Warureja: Mengungkap potensi agraris, dinamika sosial, dan geliat ekonomi di jantung pesisir Kabupaten Tegal. Terletak strategis di jalur Pantura dengan luas wilayah 6,4 km² dan populasi 5.504 jiwa.

  • Lumbung Agraris Pesisir

    Desa Banjarturi merupakan salah satu sentra pertanian penting di Kecamatan Warureja, dengan komoditas unggulan seperti padi, tebu, dan bawang merah yang menopang ekonomi lokal

  • Dinamika Sosial dan Pemerintahan

    Desa ini menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi dalam urusan pemerintahan, terlihat dari perhatian publik terhadap proses kepemimpinan desa (Pilkades PAW) pada tahun 2023

  • Ekonomi Beragam

    Selain sektor pertanian yang dominan, perekonomian desa juga ditopang oleh industri skala kecil dan menengah (UMKM), terutama di bidang konveksi atau garmen dan pengolahan makanan ringan

XM Broker

Terletak di wilayah pesisir utara Jawa, Desa Banjarturi di Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, menampilkan profil wilayah yang dinamis. Dikenal sebagai salah satu kantong pertanian produktif, desa ini memadukan kekuatan agraris dengan geliat ekonomi kreatif skala rumahan. Dengan topografi dataran rendah yang subur dan aksesibilitas yang memadai karena dilintasi Jalur Pantai Utara (Pantura), Banjarturi memegang peranan penting dalam konstelasi sosial dan ekonomi di wilayah timur Kabupaten Tegal.

Desa ini menjadi cerminan wilayah pedesaan yang terus beradaptasi dengan zaman. Di satu sisi, tradisi agraris tetap menjadi tulang punggung utama kehidupan warganya. Di sisi lain, munculnya industri-industri kecil dan tingginya kesadaran masyarakat terhadap tata kelola pemerintahan menunjukkan desa yang siap menghadapi tantangan masa depan. Data terkini dan berbagai peristiwa yang terjadi di desa ini menggarisbawahi posisinya sebagai wilayah yang hidup dan terus berkembang.

Geografi dan Demografi Wilayah

Desa Banjarturi secara geografis berada pada koordinat 6°53′33″ Lintang Selatan dan 109°19′20″ Bujur Timur. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal tahun 2023, desa ini memiliki luas wilayah mencapai 6,40 km². Luas tersebut mencakup sekitar 10,09% dari total luas Kecamatan Warureja, menjadikannya salah satu desa dengan wilayah yang cukup signifikan di kecamatan tersebut.

Secara administratif, Desa Banjarturi berada dalam wilayah Kecamatan Warureja. Batas-batas Kecamatan Warureja sendiri meliputi:

  • Sebelah Utara: Laut Jawa

  • Sebelah Timur: Kabupaten Pemalang

  • Sebelah Selatan: Kecamatan Jatinegara dan Kecamatan Kedungbanteng

  • Sebelah Barat: Kecamatan Suradadi

Letak ini menempatkan Desa Banjarturi sebagai wilayah penyangga yang strategis antara pusat ekonomi di Kota Tegal dan wilayah Kabupaten Pemalang.Dari sisi kependudukan, data BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2023, jumlah penduduk Desa Banjarturi tercatat sebanyak 5.504 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 2.795 laki-laki dan 2.709 perempuan. Dengan luas wilayah 6,40 km², maka kepadatan penduduk di Desa Banjarturi ialah sekitar 860 jiwa per km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup merata untuk sebuah wilayah pedesaan agraris, memungkinkan pemanfaatan lahan yang optimal baik untuk permukiman maupun area persawahan.

Pemerintahan dan Dinamika Sosial

Struktur pemerintahan Desa Banjarturi dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, yang bertanggung jawab atas administrasi, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan data BPS Kabupaten Tegal, Kepala Desa Banjarturi yang tercatat pada tahun 2023 ialah Nurjamal. Pemerintahan desa bekerja sama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam merumuskan kebijakan dan program-program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Desa Banjarturi sempat menjadi sorotan media lokal pada periode akhir 2023. Perhatian publik terpusat pada penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu (Pilkades PAW). Serangkaian aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan warga menunjukkan adanya partisipasi dan kontrol sosial yang aktif dari masyarakat terhadap proses demokrasi dan suksesi kepemimpinan di tingkat desa. Dinamika ini menandakan bahwa warga Banjarturi memiliki kesadaran politik yang tinggi dan menaruh harapan besar pada transparansi serta akuntabilitas pemerintah desanya.

Pendanaan pembangunan desa, termasuk infrastruktur dan program pemberdayaan, bersumber dari berbagai pos, salah satunya Alokasi Dana Desa (ADD). Pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Tegal mengalokasikan ADD total sebesar Rp128,25 miliar untuk seluruh desa, yang distribusinya diatur melalui formula yang mempertimbangkan jumlah penduduk, luas wilayah, dan angka kemiskinan. Dana ini menjadi modal penting bagi Pemerintah Desa Banjarturi untuk merealisasikan program-program pembangunan yang telah direncanakan.

Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian

Perekonomian Desa Banjarturi berakar kuat pada sektor agraris. Lahan persawahan yang luas menjadi aset utama, di mana mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Komoditas utama yang dihasilkan meliputi padi, tebu, dan bawang merah. Bawang merah dari wilayah Tegal, termasuk dari Kecamatan Warureja, dikenal memiliki kualitas yang baik dan menjadi salah satu penopang utama perekonomian pertanian di kabupaten tersebut. Pola tanam dan hasil panen dari komoditas ini sangat memengaruhi denyut ekonomi desa.

Selain pertanian, denyut ekonomi Banjarturi juga digerakkan oleh sektor lain yang beragam. Banyak di antara warganya yang bekerja sebagai pedagang, baik di pasar lokal maupun menjajakan hasil bumi ke luar daerah. Geliat industri skala kecil dan menengah juga tampak nyata, terutama di bidang konveksi atau garmen. Keberadaan para pekerja garmen menunjukkan adanya diversifikasi mata pencaharian dan keterkaitan desa dengan rantai pasok industri yang lebih besar.

Lebih lanjut, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mulai menunjukkan eksistensinya. Sebuah studi akademis dari Politeknik Harapan Bersama pada tahun 2021 menyoroti keberadaan UMKM di bidang pengolahan makanan, seperti "Stik Funny," di desa ini. Hal ini mengindikasikan adanya potensi ekonomi kreatif yang dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal dan membuka lapangan kerja baru. Profesi sebagai pekerja bangunan atau proyek juga menjadi alternatif mata pencaharian bagi sebagian warga, bergantung pada permintaan pasar tenaga kerja di sekitar wilayah Tegal.

Infrastruktur dan Fasilitas Penunjang

Pembangunan infrastruktur dasar menjadi salah satu fokus pemerintah desa untuk menunjang aktivitas sosial dan ekonomi warga. Akses jalan desa yang memadai merupakan urat nadi yang menghubungkan area permukiman dengan lahan pertanian serta akses menuju jalan utama Pantura. Meskipun demikian, seperti wilayah lain yang berdekatan dengan sungai besar seperti Sungai Rambut, Desa Banjarturi pernah menghadapi tantangan bencana alam. Pada tahun 2021, luapan sungai tersebut menyebabkan banjir di beberapa desa di Kecamatan Warureja, termasuk Banjarturi, yang menuntut perhatian pada sistem drainase dan manajemen sumber daya air.

Di bidang pendidikan, fasilitas di tingkat dasar sudah tersedia untuk melayani anak-anak usia sekolah. Salah satu inisiatif menarik datang dari partisipasi masyarakat, yakni berdirinya kelompok bermain KB "Mutiara Hati" dengan NPSN 69856626. Lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) ini dikelola oleh Yayasan PKK Desa Banjarturi, menunjukkan peran aktif organisasi perempuan dalam memajukan kualitas sumber daya manusia sejak dini.

Untuk fasilitas kesehatan, data Kecamatan Warureja beberapa tahun lalu menunjukkan bahwa layanan masih perlu ditingkatkan, dengan adanya puskesmas keliling sebagai salah satu andalan. Seiring berjalannya waktu dan alokasi dana desa, diharapkan peningkatan akses dan mutu fasilitas kesehatan seperti Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) atau Pustu (Puskesmas Pembantu) terus diupayakan untuk melayani kebutuhan kesehatan primer 5.504 jiwa penduduknya. Ketersediaan fasilitas ibadah seperti masjid dan musala juga tersebar di seluruh penjuru desa, berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat.